Waktu dan Kreatifitas
(writed
by: Titin Supriatin, S.P)
Bermula dari ketidaksengajaan. Sabtu siang itu, sepulang dari tempat kerjaku, aku hunting buku ke Gramedia Metropolitan Mall. Sebetulnya tidak ada niat untuk mencari buku-buku tertentu. Ya seketemunya saja deh… buku apa yang akan ‘berjodoh’ denganku hari itu.
Sebuah buku bercover gadis berkepala plontos
sedang bertangisan dengan ayahnya menarik hatiku untuk kubeli. Surat Kecil Untuk Tuhan, begitu judul yang
tertulis. Sudah lama juga aku penasaran
dengan buku itu. Buku yang sampai detik
aku membelinya, sudah dicetak belasan kali dalam satu tahun.
Tidak puas dengan cuma sebuah buku, mataku
kemudian sibuk mencari mangsa berikutnya.
Aku ingat acara workshop tentang pembuatan media belajar menggunakan
program macroflash yang pernah aku ikuti. Aku sungguh tertarik dengan program
tersebut. Sayangnya aku tidak bisa
mengikutinya dengan baik karena keterbatasan pengetahuanku tentang dunia
software yang satu ini. Aku pikir,
mungkin aku bisa mempelajarinya sendiri lewat buku. Rasa penasaran segera mendorong langkahku ke
arah rak berlabel ‘komputer’, sambil mataku terus memilah dan mencari, mana
buku yang aku butuhkan. Ahaaa, ini
dia! Sebuah buku tebal dengan judul
sangat menggoda “Macroflash 5.6”. Segera
aku ambil dari sana. Tapi eit… tunggu
dulu! Aku melihat ada sebuah judul yang
lebih menantang lagi di sebelahnya, judulnya “Membuat Comic Strip Instan Untuk
Hobi dan Profesional” Wah…!
Dengan ‘lahap’ kubuka dan kubaca beberapa hal
penting di dalamnya. Subhanallah… ini
dia yang aku butuhkan: Membuat komik
untuk presentasi, cocok sekali dengan hobbyku bercerita dan mendongeng pada
anak-anak dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Pasti kegiatan belajar kami akan lebih asik
dan menarik dengan bantuan sebuah media yang menunjang.
Singkat cerita, penuh antusias aku baca buku
seharga Rp. 36.900,- itu. Aku tidak
membutuhkan waktu lama untuk membaca lebih detail buku itu. Kupikir akan lebih baik jika langsung
kupraktekkan saja apa yang ditutorkan si penulis dalam bukunya, lalu…Let’s see
the next, apa yang terjadi? Jawaban
singkatnya Cuma 2 kata saja : Subhanallah dan Astaghfirullah…
Subhanallah nya, karena aku merasa girang
betul mendapatkan sebuah ilmu baru tentang pembuatan sebuah media belajar, yang
jujur saja, masih belum banyak orang yang memanfaatkannya dalam kegiatan
belajar mengajar. Padahal jika mau,
sudah demikian berkembangnya dunia informasi dan tekhnologi yang bisa kita
manfaatkan untuk kemajuan kualitas pendidikan anak bangsa. Cara pembuatannya pun saat dipraktekan begitu
mudah dan menyenangkan. Apalagi buat aku
yang ngga ada basic keilmuan computer.
Hanya bermodal tekad, nekad dan keinginan kuat untuk memberikan yang terbaik
dalam dunia pendidikan anak.
Astaghfirullah nya, aku jadi lupa diri dan
waktu. Aku begitu asik dengan mainan
baru itu. Aku bisa berjam-jam
ber’khalwat’ dengan laptop kesayanganku.
Meng’Klak-klik’ mouse. Mengkhayal
konsep cerita (kebetulan aku seorang penghayal ulung, jadi pass pisan dan ada
penyaluran). Browsing. Download
gambar dan lagu. Pokoknya seruuuu
abizzz! Aku tidak peduli rasa penat
letih setelah seharian direcoki murid-murid kecilku. Aku tidak merasakan capenya digelayuti dua
balitaku kanan kiri yang berebut duduk di pangkuanku saat asik berkhayal di
depan computer. Karena kemudian, aku bisa mengakhiri kerjaku semalaman suntuk
dengan kata ALHAMDULILLAH… dada berdebar saking girangnya dan rasa puas saat bisa
menghasilkan sebuah karya yang baru : Komik bergambar sesuai dengan tema
belajar yang akan aku sampaikan dalam kegiatan belajar dan mengajar di
kelasku. Sungguh menyenangkan! Terbayang ekspresi murid-murid kecilku saat
aku bercerita dengan bantuan cerita bergambar yang kubuat sendiri. Dan saat itulah sebetulnya yang aku tunggu :
binar bahagia yang terpancar dari
wajah-wajah mereka.
Dari pengalaman ini, ada sebuah hal yang
ingin kujadikan catatan penting bagi diriku sendiri, yaitu tentang pentingnya
‘waktu’ dan ‘kreatifitas’ bagi seorang
pendidik dan pengajar sepertiku.
Bagaimana kita harus bisa memanfaatkan waktu untuk terus berkarya dan
berkreatifitas positip. Rasanya waktu
tak pernah cukup andai kita bisa mengisinya dengan hal-hal baru yang
bermanfaat. Selalu ada tantangan dan
rasa penasaran untuk terus membuat karya.
Apalagi aku sadar betul, bahwa WAKTU
tak pernah berhenti barang sejenak untuk rehat. Dia terus bergulir dan berlari. Menerjang detik, menit, jam, hari, bulan dan
tahun. Tugas kita adalah mengisinya
dengan berbagai kreatifitas yang produktif.
Karya yang indah walau sederhana, bernilai positip dan terpenting
bermanfaat untuk orang-orang di sekitar kita.
Karena kehidupan adalah pemisalan sebuah
kegiatan melukis di atas kertas. Kertas
kehidupan kita mirip sejenis kertas tissue yang bergulung-gulung. Panjang dan bahkan kadang kita tak tahu di
mana ujungnya. Begitu pula waktu dan kreatifitas
dalam kehidupan. Kertas itu adalah WAKTU
dan kreatifitas itu adalah tintanya. Apa
jadinya, andai Allah tiba-tiba menghentikan waktu kehidupan kita, sementara
kertas kehidupan itu belum kita isi atau hanya sedikit yang sudah kita lukisi
dengan kreatifitas kita? Jawaban apa
yang akan kita beri pada hari di mana pertanyaan itu akan muncul : “KAU GUNAKAN
UNTUK APA WAKTUMU SELAMA HIDUP???”
Wallahu’alam bissawab. Bekasi, 20 Oktober 2011. (Catatan kecil untuk diri : Apa pun dan siapa
pun kamu, jadilah yang terbaik!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar